Diskes Kaltim Segera Bentuk UPTD Instalasi Farmasi untuk Optimalisasi Ketersediaan Vaksin dan Obat-Obatan

SAMARINDA.JURNALETAM – Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, Jaya Mualimin, menegaskan pentingnya pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Instalasi Farmasi sebagai langkah strategis untuk memastikan ketersediaan vaksin dan obat-obatan. Saat ini, penyimpanan vaksin dan obat-obatan masih mengandalkan gudang farmasi yang dianggap statis.

“Gudang itu bersifat statis, sedangkan UPTD bersifat dinamis dalam melakukan monitoring, pencatatan, dan pelaporan. Ini memungkinkan kita untuk melihat ketersediaan dengan lebih akurat,” ungkap Jaya.

Menghadapi permasalahan tersebut, Jaya menyampaikan rencananya untuk membentuk UPTD Instalasi Farmasi pada tahun depan, dengan langkah awal yang melibatkan pembuatan payung hukum.

“Pembentukan ini kemungkinan akan dilakukan tahun depan. Kami juga akan berkoordinasi dengan berbagai biro yang mengurus organisasi untuk segera membuat aturan, mengubah nomenklatur, dan menambah kelembagaan. Suatu aturan harus ada,” jelasnya.

“Pegawai yang sebelumnya hanya bekerja di seksi distribusi obat akan menjadi bagian dari UPTD,” tambahnya.

Langkah ini dianggap positif, dan Jaya menjelaskan bahwa Diskes Kaltim telah melakukan studi banding terkait tata kelola penyimpanan dan distribusi Instalasi Farmasi ke Dinkes Provinsi Kalimantan Selatan pada bulan Oktober lalu.

“Kunjungan tersebut bertujuan untuk belajar bagaimana pengelolaan kelembagaan instalasi farmasi yang ada di Kalimantan Selatan. Kami berharap dapat mempercepat proses pembentukan UPTD Instalasi Farmasi di Kaltim,” ujar Jaya.

“Dari kunjungan tersebut, kami melihat bahwa gudang mereka seperti gudang yang sesungguhnya, luas, dilengkapi ruang obat, dan memiliki beberapa tim apoteker dengan manajemen masing-masing,” tambahnya.

Pembentukan UPTD Instalasi Farmasi di Kaltim diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam manajemen obat-obatan serta vaksin, sehingga dapat lebih optimal dalam mendukung upaya pencegahan dan pengendalian penyakit di wilayah tersebut. (ADV/Dinkes Kaltim)