SAMARINDA.JURNALETAM – Ali Hamdi, seorang anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dari Komisi III, mengangkat isu yang sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Ia menyoroti kenaikan harga bahan pokok yang signifikan di wilayah tersebut dan mendorong agar lembaga legislatif dan eksekutif bekerja sama dalam mencari solusi untuk menekan dampak negatifnya.
Ali Hamdi, yang juga memiliki fungsi pengawasan, sering turun langsung ke lapangan untuk meresapi realitas yang tengah dihadapi oleh masyarakat. “Kami melakukan reses dan kunjungan ke lapangan sehingga kami tahu persis kondisi masyarakat saat ini,” ujarnya dengan penuh perhatian.
Dalam pandangan Ali Hamdi, kenaikan harga bahkan hanya pada satu bahan pokok makanan bisa menciptakan kecemasan di tengah masyarakat. Contohnya, kenaikan harga beras dapat menjadi sumber ketidaknyamanan dan kesulitan bagi banyak orang. Oleh karena itu, ia mendorong agar langkah konkret diambil untuk mencegah situasi ini semakin memburuk.
“Menghadapi hari Natal dan Tahun Baru yang sebentar lagi, Dinas Perdagangan dan pemerintah terkait perlu segera memulai persiapan pencegahan dari sekarang,” tambah Ali Hamdi. Dalam pandangannya, konsolidasi, evaluasi, dan tindakan-tindakan strategis perlu dilakukan untuk mencegah kenaikan harga yang signifikan.
Ali Hamdi menyatakan, “Kenaikan harga boleh terjadi, itu wajar, tapi jangan terlalu banyak. Artinya, kenaikan harga harus sesuai dengan keseimbangan ekonomi dan keadilan sosial.”
Selain itu, anggota DPRD Kaltim ini juga memberikan pesan khusus agar bahan pokok tidak sampai menjadi langka. Ia memperingatkan bahwa jika hal ini terjadi, masyarakat dapat terjebak dalam situasi penimbunan yang berpotensi membuat mereka menderita. “Sudah naik harga, jangan sampai barangnya langka lagi. Inilah yang berbahaya, karena dapat mendorong penimbunan barang dan membuat masyarakat menderita, terutama di momen-momen penting seperti Natal dan Tahun Baru,” tandasnya dengan tegas.
Langkah Konkret Legislatif dan Eksekutif
Dalam mengatasi tantangan ini, Ali Hamdi menyuarakan pentingnya kolaborasi antara lembaga legislatif dan eksekutif. Berikut beberapa langkah konkret yang dapat diambil untuk merespons kenaikan harga bahan pokok di Kalimantan Timur:
Forum Diskusi Bersama: Legislatif dan eksekutif dapat membentuk forum diskusi bersama yang melibatkan perwakilan dari berbagai pihak terkait, termasuk asosiasi pedagang, produsen, dan masyarakat. Forum ini dapat menjadi wadah untuk berbagi informasi, mendengar masukan dari berbagai pihak, dan bersama-sama merumuskan solusi yang efektif.
Analisis Harga: Pemerintah perlu melakukan analisis menyeluruh terkait faktor-faktor yang menyebabkan kenaikan harga bahan pokok. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika pasar, langkah-langkah konkret dapat diambil untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan.
Regulasi yang Bijaksana: Legislatif dapat berperan dalam merumuskan regulasi yang bijaksana untuk mengendalikan harga bahan pokok. Hal ini mencakup kebijakan harga maksimum, insentif bagi produsen untuk menstabilkan harga, dan mekanisme kontrol yang efektif.
Penguatan Rantai Pasok: Eksekutif dapat fokus pada penguatan rantai pasok bahan pokok. Dengan memastikan kelancaran distribusi dan mengatasi hambatan logistik, pemerintah dapat membantu menjaga harga tetap stabil.
Edukasi Masyarakat: Memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat tentang penyebab kenaikan harga dan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dapat membantu mengurangi kecemasan dan ketidakpastian.
Pencegahan Penimbunan: Eksekutif perlu meningkatkan pengawasan terhadap praktik penimbunan. Langkah-langkah tegas harus diambil terhadap pelaku penimbunan untuk mencegah kelangkaan barang.
Stimulus Ekonomi: Pemerintah dapat mengambil langkah-langkah stimulus ekonomi untuk meringankan beban ekonomi masyarakat. Insentif finansial atau program bantuan sosial dapat membantu mereka yang terdampak langsung oleh kenaikan harga.
Kesimpulan
Ali Hamdi memberikan sorotan yang sangat penting terkait kenaikan harga bahan pokok di Kalimantan Timur. Melalui kolaborasi yang efektif antara lembaga legislatif dan eksekutif, serta langkah-langkah konkret yang diambil, diharapkan dapat diciptakan solusi yang efektif dan berkelanjutan. Keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keadilan sosial perlu menjadi fokus utama dalam upaya mengatasi tantangan ini, sehingga masyarakat dapat merayakan hari-hari penting seperti Natal dan Tahun Baru tanpa beban yang berlebihan.(ADV/DPRD Kaltim)