SAMARINDA.JURNALETAM – Suara keprihatinan terus bergema di tengah-tengah konflik yang tak kunjung reda antara Israel dan Palestina. Ali Hamdi, seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), dengan tegas angkat bicara, menyuarakan pandangan bahwa konflik ini bukan lagi sekadar masalah agama, melainkan merupakan krisis kemanusiaan yang mendalam.
Menurut Ali Hamdi, saat ini, masyarakat dunia dihadapkan pada tantangan serius yang melibatkan nyawa ribuan orang, termasuk banyak anak-anak yang menjadi korban. Pada tanggal 18 November, sekitar 5.000 orang terlibat dalam konflik ini, dan lebih dari 3.300 di antaranya adalah anak-anak yang telah kehilangan nyawa mereka. Selain itu, ada sekitar 12.000 orang lainnya yang mengalami luka-luka serius.
“Ini bukan hanya sekadar masalah agama; ini juga soal kemanusiaan. Bayangkan, ribuan nyawa, terutama anak-anak, telah hilang. Ini adalah krisis yang harus dihentikan dengan segera,” ungkap Ali Hamdi dengan nada prihatin.
Ali Hamdi menekankan bahwa krisis ini tidak dapat diabaikan atau dianggap sebatas konflik antara dua kelompok agama. Ini adalah seruan untuk mengakhiri penderitaan manusia, terutama mereka yang paling rentan, yaitu anak-anak. Oleh karena itu, ia mendorong seluruh pemimpin dunia untuk bersatu dalam mengambil tindakan tegas untuk menghentikan spiral kekerasan yang tengah terjadi.
“Saatnya bagi pemimpin-pemimpin dunia untuk bersatu melawan kebrutalan yang dilakukan oleh Israel. Ini bukan hanya tanggung jawab satu negara atau satu wilayah; ini adalah tanggung jawab bersama kita sebagai umat manusia,” tambahnya.
Ali Hamdi juga menyampaikan bahwa pemimpin Israel telah menyatakan niatnya untuk melanjutkan agresi, tanpa memperdulikan reaksi dunia internasional. Ini menunjukkan keengganan untuk berdialog dan mencari solusi damai. Oleh karena itu, Ali Hamdi berpendapat bahwa masyarakat internasional perlu merespon dengan tindakan bersama yang kuat untuk menghentikan tindakan kekerasan tersebut.
Tinjauan Kondisi Terkini di Palestina
Situasi di Palestina semakin tegang dengan setiap harinya. Ali Hamdi menyoroti fakta bahwa sejak tanggal 18 November, jumlah korban terus meningkat, dengan sebagian besar dari mereka adalah anak-anak yang menjadi korban kejam dari konflik ini. Realitas ini memicu keprihatinan mendalam di kalangan komunitas internasional, yang semakin menyadari perlunya tindakan segera untuk melindungi nyawa yang terancam.
Ali Hamdi, yang memiliki peran aktif dalam Komisi III DPRD Kaltim, merincikan statistik yang mencengangkan. “Ketika kita melihat angka-angka ini, kita tidak dapat memandangnya sebagai sekadar statistik. Ini adalah nyawa manusia yang terlibas oleh kekerasan. Kita memiliki lebih dari 3.300 anak-anak yang tidak lagi dapat tumbuh dan berkembang, dan lebih dari 12.000 orang lainnya yang menderita luka-luka yang parah. Ini adalah situasi darurat kemanusiaan,” ungkapnya.
Pentingnya Persatuan Global
Ali Hamdi memahami bahwa mengakhiri konflik ini bukanlah tugas yang mudah. Namun, ia menegaskan bahwa persatuan global merupakan kunci untuk menghentikan kekerasan dan mengembalikan perdamaian ke kawasan tersebut. Dalam panggilannya kepada pemimpin dunia, Ali Hamdi menekankan pentingnya kerjasama internasional yang solid.
“Pemimpin-pemimpin dunia harus meletakkan perbedaan politik dan kepentingan nasional mereka di samping untuk mengatasi krisis kemanusiaan ini. Ini adalah ujian bagi keberanian dan kebijaksanaan kita sebagai pemimpin global. Kita tidak bisa lagi berpura-pura tidak melihat, kita harus bertindak,” tegas Ali Hamdi.
Respons Terhadap Pernyataan Pemimpin Israel
Ali Hamdi juga membahas pernyataan kontroversial dari pemimpin Israel yang menunjukkan sikap tegas untuk melanjutkan agresi, tanpa memedulikan kecaman atau kritik dari komunitas internasional. Menurut Ali Hamdi, ini menunjukkan ketidakpedulian terhadap norma kemanusiaan dan hukum internasional.
“Ketika seorang pemimpin mengabaikan seruan perdamaian dan mengancam untuk terus melangkah pada jalur kekerasan, kita sebagai komunitas internasional tidak bisa duduk diam. Ini adalah pelanggaran serius terhadap prinsip-prinsip dasar keadilan dan kemanusiaan,” kata Ali Hamdi.
Perlunya Tindakan Konkret
Ali Hamdi mendesak agar komunitas internasional tidak hanya mengutuk tindakan kekerasan, tetapi juga mengambil tindakan konkrit untuk menghentikan konflik ini. Ia menyarankan agar forum-forum internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menjadi platform untuk dialog dan negosiasi guna mencapai solusi damai.
“Kita tidak dapat hanya mengandalkan kata-kata tanpa tindakan. Pemimpin dunia perlu bersatu di forum internasional dan mencari solusi yang adil dan berkelanjutan untuk konflik ini. Ini bukan hanya tanggung jawab satu atau dua negara; ini adalah tanggung jawab bersama kita sebagai masyarakat internasional,” ungkap Ali Hamdi.
Kontribusi Indonesia untuk Penyelesaian Konflik
Ali Hamdi juga menyoroti peran Indonesia dalam menanggapi krisis ini. Sebagai anggota DPRD Provinsi Kaltim, Ali Hamdi menekankan pentingnya peran aktif Indonesia dalam diplomasi internasional untuk mencari solusi damai. Ia mengajak pemerintah Indonesia untuk memimpin upaya internasional dalam menghentikan kekerasan di Palestina.
“Indonesia memiliki sejarah panjang sebagai negara yang memperjuangkan perdamaian dan keadilan. Saat ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk berdiri sebagai pemimpin dalam memediasi dialog dan membawa perdamaian ke wilayah yang dilanda konflik,” kata Ali Hamdi.
Kesimpulan: Mendorong Perdamaian dan Kemanusiaan
Ali Hamdi menegaskan bahwa saat ini bukanlah waktu untuk saling menyalahkan atau berdebat tentang siapa yang benar atau salah. Ini adalah saatnya untuk bersatu sebagai umat manusia dan menghentikan penderitaan yang tak terbayangkan di Palestina. Dalam panggilannya kepada pemimpin dunia dan masyarakat internasional, Ali Hamdi mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam menciptakan perdamaian dan mengakhiri krisis kemanusiaan ini.
“Kita harus mengingat nilai-nilai kemanusiaan kita. Kita tidak boleh membiarkan anak-anak menjadi korban, dan kita harus bekerja bersama untuk mengakhiri kekerasan. Inilah saatnya bagi pemimpin dunia untuk menunjukkan kepemimpinan sejati mereka dalam menjaga perdamaian dunia,” pungkas Ali Hamdi dengan harapan besar. (ADV/DPRD Kaltim)