SAMARINDA.JURNALETAM – Dalam rangka menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada tahun 2024, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) setempat intensif memberikan pengetahuan dan pendidikan politik kepada siswa-siswi yang telah mencapai usia pemilih pemula.
Muhammad Jasniansyah, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA), menyampaikan bahwa hampir seluruh sekolah di wilayah ini telah berkolaborasi dengan Bawaslu untuk menyelenggarakan program edukasi khusus bagi pemilih pemula.
“Kami sudah menjalin ikatan kerja sama dengan Bawaslu Kalimantan Timur untuk memberikan edukasi kepada pemilih pemula,” ujar Muhammad Jasniansyah.
Meskipun Bawaslu bertanggung jawab langsung atas pelaksanaan program edukasi, Disdikbud tetap terlibat dalam memberikan rekomendasi dan perizinan terkait kegiatan tersebut. Penting untuk dicatat bahwa kegiatan ini tidak akan mengganggu jalannya proses pembelajaran di sekolah.
“Mereka datang untuk berdiskusi, dan kami memberikan rekomendasi terkait penyelenggaraan edukasi pemilih pemula,” tambah Muhammad Jasniansyah.
Disdikbud menegaskan pentingnya netralitas dalam menyikapi kejadian dan situasi politik. Meski siswa diberikan pemahaman sebagai pemilih pemula, guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) diimbau untuk tetap mempertahankan netralitas dalam konteks aktivitas politik.
Pemilih pemula, yang melibatkan pelajar dan mahasiswa berusia 17 hingga 21 tahun, menjadi fokus utama Pemilu Serentak 2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat bahwa pemilih pemula cenderung memiliki antusiasme tinggi namun tetap rasional, menandakan tingginya harapan terhadap perubahan.
Generasi Z dan milenial, sebagai kelompok pemilih terbesar, diharapkan memahami peran mereka dalam proses demokrasi. Keputusan mereka dapat menjadi penentu arah politik, terutama karena mereka cenderung dipengaruhi oleh faktor lingkungan, keluarga, teman, dan media massa.
Pentingnya kesadaran politik pada pemilih usia muda menjadi kunci untuk memastikan partisipasi yang tinggi dan keputusan yang matang pada Pemilu Serentak 2024 mendatang. (ADV/Disdikbud Kaltim)