Siswi SMAN 1 Sendawar Raih Prestasi Gemilang Juara 1 Lomba Kampanye Stunting dengan Video TikTok Edukatif

SAMARINDA.JURNALETAM – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh peserta didik SMAN 1 Sendawar, Okta Rahma Dewi, yang berhasil meraih Juara 1 dalam Lomba Kampanye Stunting di kategori video TikTok. Lomba yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Timur ini menarik minat pelajar tingkat SMA sederajat dari seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Timur.

Okta Rahma Dewi menciptakan sebuah video edukasi yang tidak hanya memadukan pemahaman tentang stunting, tetapi juga menggabungkan kearifan lokal. Meski dihadapkan dengan berbagai kendala selama proses pembuatan, Okta Rahma Dewi tetap berhasil menyampaikan pesan terkait pemahaman stunting dengan penuh semangat.

Lomba Kampanye Stunting melibatkan berbagai kategori, mulai dari membuat vlog di YouTube, konten video TikTok, layanan iklan, pembuatan poster, desain logo stunting, hingga pembuatan film pendek. SMAN 1 Sendawar berhasil meraih Juara 1 di kategori konten video TikTok melalui karya edukasi Okta Rahma Dewi.

Okta Rahma Dewi, seorang siswi berbakat dari SMAN 1 Sendawar, fokus pada tema edukasi untuk menekan angka prevalensi stunting di wilayah Provinsi Kalimantan Timur melalui video TikTok. Menurutnya, video edukasi adalah bentuk media pembelajaran yang efektif, dan melibatkan generasi muda melalui platform populer seperti TikTok merupakan langkah tepat.

Meski menghadapi sejumlah kendala selama proses pembuatan, Okta Rahma Dewi menjelaskan bahwa kesulitan tersebut tidak meredupkan semangatnya. Dia berhasil menyelesaikan video edukasi dalam waktu dua hari, meskipun harus melakukan perekaman ulang mendesak sebelum batas waktu pengunggahan.

Okta Rahma Dewi mengaku konsep video edukasinya melibatkan kolaborasi dengan guru pembimbingnya. Ia merasa bekerjasama dengan guru adalah langkah bijak untuk mematangkan konsep dan menghadapi kesulitan teknis dalam proses produksi.

Dengan tema kearifan lokal, Okta Rahma Dewi berharap video edukasinya dapat memberikan pemahaman lebih dalam tentang stunting dan mempromosikan identitas budaya unik Kutai Barat. “Saya berharap dapat terlibat dalam kompetisi-kompetisi berikutnya. Sebelumnya, saya belum pernah mengikuti lomba semacam ini,” ungkap Okta Rahma Dewi.

Melalui keikutsertaannya dalam Lomba Kampanye Stunting, Okta Rahma Dewi berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan menyenangkan mengenai upaya pencegahan masalah kesehatan stunting kepada generasi muda. Prestasinya dalam kompetisi ini memberikan semangat baru untuk berpartisipasi dalam lomba serupa di masa depan. (ADV/Disdikbud Kaltim)