Kaltim Bebas Kekerasan Seksual di Sekolah, Namun Tantangan Besar di Luar Pendidikan Membutuhkan Respons Bersama

KALTIM.JURNALETAM – Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi sorotan positif karena berhasil menjaga diri dari kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah. Siti Aminah, Sub Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, mengklaim bahwa hingga saat ini belum ada laporan kekerasan seksual yang terjadi di sekolah-sekolah wilayahnya.

Namun, situasi ini tidak serta-merta memberikan angin segar, karena tiga kota di provinsi ini mencatatkan angka tertinggi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun 2022. Siti Aminah menekankan bahwa masalah kekerasan seksual cenderung lebih sering terjadi di luar lingkungan pendidikan.

Dalam pernyataannya, Siti Aminah menggarisbawahi perlunya kolaborasi dan keterlibatan semua pihak dalam penanganan masalah ini. Meskipun lingkungan sekolah terbilang aman, ia menyatakan keprihatinan terhadap ketidakpedulian dan keengganan masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam upaya pencegahan.

“Pencegahan perlu diiringi dengan penindakan yang tegas,” ungkap Siti Aminah, menekankan bahwa tindakan pencegahan kekerasan seksual perlu diterapkan bersamaan dengan tindakan hukuman bagi para pelaku.

Menurut Siti Aminah, pendampingan bagi anak-anak, terutama yang masih dalam rentang usia sekolah, menjadi kunci utama dalam pencegahan. Peran keluarga, khususnya orangtua, dianggap sangat signifikan. Ia menyatakan kebutuhan orangtua untuk lebih waspada dan memberikan perhatian ekstra terhadap anak-anak mereka, mengingat dampak besar media sosial pada masa kini.

“Media sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap anak-anak,” ujarnya, menambahkan bahwa pemantauan aktivitas anak di media sosial oleh orangtua adalah hal yang krusial.

Meski Kaltim berhasil menjaga lingkungan sekolah dari kasus kekerasan seksual, tantangan besar tetap ada di luar lingkungan pendidikan. Siti Aminah dan Disdikbud Kaltim menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif. Namun, upaya bersama dari semua pihak, termasuk masyarakat, aparat keamanan, dan orangtua, menjadi semakin penting untuk mengatasi masalah kekerasan seksual di wilayah ini. (ADV/Disdikbud Kaltim)