SAMARINDA.JURNALETAM – Meski sebelumnya disampaikan bahwa Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda menyiapkan 1000 pencari kerja (Pencaker) untuk menghadapi persaingan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Timur, Rozani Erawadi, menegaskan bahwa IKN bukanlah fokus utama mereka.
Rozani Erawadi menjelaskan bahwa penyiapan tenaga kerja yang kompeten telah dilakukan sejak tahun 2022. Tenaga kerja lokal yang sudah tersedia disalurkan ke perusahaan-perusahaan di Provinsi Kalimantan Timur sesuai kebutuhan industri. Hadirnya Ibu Kota Nusantara dianggap sebagai pemacu untuk meningkatkan kuantitas pelatihan, sehingga para Pencaker lebih banyak dibekali dengan ilmu dan keterampilan untuk meningkatkan daya saing di tengah tren yang dinamis.
“Kita mencari dan menyesuaikan tren yang banyak diminati, baik peserta maupun kebutuhan industri. Sekarang lagi ramai pengelasan dan alat berat, banyak peminatnya terkait hal itu,” ungkap Rozani Erawadi.
Dari laman resmi BLK Samarinda, terdapat sekitar 11 pelatihan yang disediakan secara konsisten, meliputi bidang teknik otomotif, teknik listrik, teknik las, teknik manufaktur, teknik elektronika, bangunan, bisnis dan manajemen, teknologi informasi dan komunikasi, refrigerasi, garmen apparel, serta pariwisata (perhotelan). Terkait sertifikasi profesi, BLK Samarinda menyediakan 84 skema, dengan sektor mekanik alat berat menjadi salah satu yang paling diminati.
Terkait durasi pelatihan, BLK Samarinda memberikan waktu selama 1,5 bulan hingga 3 bulan untuk mengikuti seluruh tahapan pelatihan dan memperoleh sertifikasi resmi dari Lembaga Sertifikasi Profesi BPVP Samarinda. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing para Pencaker di dunia kerja yang terus berkembang.(ADV/ Disnakertrans Kaltim)