KALTIM.JURNALETAM – Kekurangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di daerah terpencil menjadi masalah serius yang diperhatikan oleh Dinas Kesehatan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur. Penilaian tersebut mencerminkan kenyataan bahwa UKS, atau sering disebut sebagai Unit Kesehatan Madrasah (UKM), kurang optimal di sejumlah satuan pendidikan.
UKS diharapkan menjadi wadah untuk menanamkan, menumbuhkan, dan meningkatkan pola hidup sehat di kalangan peserta didik. Namun, kekurangannya, terutama di daerah terpencil, menunjukkan adanya tantangan dalam implementasinya.
Salah satu langkah yang diambil untuk mendukung upaya kesehatan sekolah adalah dengan mengadakan berbagai kegiatan yang dapat membiasakan hidup sehat. Ini melibatkan peningkatan pengetahuan melalui berbagai pendekatan, termasuk intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler.
UKS bukan hanya memberikan edukasi, tetapi juga berperan sebagai pelayanan kesehatan preventif, mulai dari proses imunisasi hingga distribusi obat cacing. Selain itu, pembinaan lingkungan sekolah juga menjadi fokus untuk mencegah penyakit dengan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Tujuan utama dari keberadaan UKS adalah peningkatan kesehatan dan mutu pendidikan. Dengan peserta didik yang sehat dan menerapkan pedoman UKS, diharapkan mereka dapat mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang optimal, baik dari segi prestasi maupun karakter.
Namun, kendala terbesar terletak pada keberadaan UKS yang minim di daerah terpencil. Siti Aminah, Sub Koordinator Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Disdikbud Kalimantan Timur, menyatakan bahwa kekurangan UKS terutama terjadi di daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan utama.
“Sekolah di daerah terpencil sangat membutuhkan UKS,” ujarnya. Siti menyoroti peran penting UKS tidak hanya untuk warga sekolah tetapi juga sebagai pertolongan pertama bagi masyarakat sekitar. Namun, tantangan terkait akses kesehatan menjadi hambatan utama, membuat distribusi UKS menjadi tidak merata.
Untuk mengatasi masalah ini, Siti mendorong pihak sekolah di sekitarnya untuk aktif berperan dalam memaksimalkan fungsi UKS. Meskipun langkah ini mungkin belum optimal, diharapkan dapat menjadi solusi proaktif dalam menghadapi kendala akses kesehatan di daerah terpencil.
“Optimalisasi UKS di sekolah bisa menjadi solusi proaktif karena sarana kesehatan umum seringkali sangat jauh di daerah terpencil,” tambahnya.
Harapannya adalah agar keberadaan UKS di sekolah-sekolah terpencil dapat segera terpenuhi, memberikan kontribusi positif dalam pelayanan kesehatan untuk masyarakat lokal. Pemerintah pun diharapkan terus mendukung berkelanjutan setiap tahunnya untuk memastikan upaya ini berhasil mencapai tujuannya. (ADV/Disdikbud Kaltim)