SAMARINDA.JURNALETAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur telah mengidentifikasi jenis-jenis ancaman bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kaltim, Agus Tianur, jenis bencana yang perlu mendapat perhatian khusus di wilayah tersebut adalah hidrometeorologi, kekeringan, dan Karhutla.
“Kami memantau dengan cermat ancaman bencana di Kalimantan Timur. Meskipun untuk letusan gunung api dan gempa bumi masih tergolong aman, kita perlu waspada terhadap potensi hidrometeorologi, kekeringan, serta Karhutla,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim, Tresna Rosano.
Menurutnya, ancaman sosial juga menjadi perhatian serius, terutama dengan kedatangan sekitar 16.000 pegawai negeri dari pusat ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun 2024 mendatang.
“Pemindahan pegawai negeri dari pusat ke IKN berpotensi menimbulkan perubahan pola hidup dan budaya di wilayah sekitar. Ini dapat menyebabkan persaingan dan konflik sosial karena adanya perbedaan pola hidup dan budaya antara kedua wilayah tersebut,” terang Tresna.
Penghuni asli Kaltim di sekitar pusat kegiatan ini dikhawatirkan akan mengalami tekanan ekonomi serta persaingan usaha dengan pendatang baru. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya konflik sosial di wilayah tersebut.
“Situasi ini dapat meningkatkan tingkat ketegangan dan konflik sosial di Kaltim karena adanya perpindahan penduduk dari pusat ke IKN dengan latar belakang budaya dan pola hidup yang berbeda. Kami terus memantau dan melakukan langkah-langkah pencegahan agar dapat mengurangi potensi konflik yang mungkin timbul,” tambah Tresna.
BPBD Kaltim telah menegaskan perlunya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat serta pihak terkait guna menghadapi potensi bencana alam dan ancaman sosial yang dapat terjadi di masa mendatang. (ADV/BPBD Kaltim)