BPBD Kalimantan Timur Siap Hadapi Musim Penghujan: Waspada Banjir Bandang dan Longsor

SAMARINDA.JURNALETAM – Dalam antisipasi menyambut musim penghujan yang diprediksi segera tiba, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur bersiap untuk menggelar pertemuan dengan BPBD kabupaten dan kota se-Kalimantan Timur. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Timur, Agus Tianur, mengungkapkan kekhawatiran terhadap potensi terjadinya jalan licin, longsor, dan bahkan banjir yang mungkin melanda wilayah tersebut.

Sebelumnya, Agus Tianur menjelaskan bahwa Indonesia, termasuk Kalimantan Timur, diprediksi akan memasuki musim penghujan pada beberapa bulan ke depan, mengikuti prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Meskipun perkiraan awalnya adalah mulai bulan November, variasi iklim yang tinggi di Indonesia dapat mengakibatkan jadwal musim hujan bervariasi di berbagai daerah.

Berdasarkan pemantauan dari BMKG Stasiun Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Kota Samarinda, musim penghujan di Provinsi Kalimantan Timur diperkirakan akan dimulai akhir Oktober hingga awal November, meskipun kemungkinan terjadi penundaan dari jadwal normalnya. Durasi musim hujan diperkirakan akan berlangsung selama 7 hingga 9 bulan, mencapai puncaknya pada Januari dan April 2024 dengan intensitas hujan yang normal.

Menyikapi hal ini, BPBD Provinsi Kalimantan Timur akan segera mengadakan rapat dengan BPBD tingkat kabupaten/kota guna merencanakan langkah-langkah dalam menghadapi musim penghujan. Agus Tianur menekankan pentingnya koordinasi yang kuat antara BPBD dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta para stakeholder terkait dalam menangani bencana banjir yang dapat terjadi.

Tianur juga memastikan kesiapsiagaan petugas BPBD di berbagai wilayah untuk merespons cepat bencana yang mungkin terjadi. Fokus utama pada pencegahan bencana ini terutama adalah mengantisipasi jalan licin dan longsor yang sering terjadi saat musim hujan, sementara belum ada laporan mengenai bencana banjir meskipun perlu waspada terhadap bekas galian pertambangan yang berpotensi mengakibatkan banjir bandang.

“Saat musim hujan, kita harus berhati-hati dengan jalan licin dan potensi longsor yang mungkin terjadi,” ujar Agus Tianur, menekankan urgensi pencegahan.

Sementara belum ada laporan terkait korban atau luka-luka akibat bekas galian pertambangan, BPBD terus memonitor situasi ini dengan cermat. Agus Tianur menekankan pentingnya kesigapan dalam menghadapi potensi bencana serta mengajak seluruh pihak untuk bersiap secara maksimal dalam menghadapi musim penghujan yang diharapkan dapat diatasi dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Terlepas dari antisipasi yang dilakukan, BPBD berharap agar masyarakat juga turut berperan serta dalam memperhatikan situasi sekitarnya dan mengikuti arahan yang diberikan oleh pihak berwenang guna meminimalisir risiko bencana yang mungkin terjadi selama musim penghujan ini. (ADV/BPBD Kaltim)