PPU Memasuki Masa Transisi Pancaroba: BPBD Siapkan Rencana Kontingensi Menghadapi Potensi Banjir

PENAJAM.JURNALETAM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PPU, di bawah kepemimpinan Budi Santoso, telah mengumumkan bahwa wilayah Benuo Taka, PPU, saat ini memasuki masa transisi pancaroba dari El Nino ke La Nina. Dalam mengantisipasi potensi banjir yang mungkin terjadi, BPBD PPU telah merumuskan rencana kontingensi beberapa waktu lalu.

Dalam sebuah pertemuan yang melibatkan semua stakeholder di PPU, mereka bekerja sama menyusun dokumen rencana kontingensi sebagai panduan untuk menghadapi bencana banjir. Budi Santoso menekankan kesiapan BPBD PPU dengan langkah-langkah mitigasi yang tercantum dalam dokumen tersebut.

“Pj Bupati PPU telah mengimbau OPD dan masyarakat untuk membersihkan lingkungan guna mencegah sumbatan air,” ujar Budi Santoso.

Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dasarian kedua Oktober dan November mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga rendah. Namun, diprediksi bahwa dasarian kedua November hingga Desember akan mengalami peningkatan curah hujan.

Budi Santoso memfokuskan perhatiannya pada titik rawan banjir, terutama di Desa Sumber Sari, Babulu, yang masih mengalami anomali. Meskipun sebagian Babulu mengalami hujan, Sumber Sari tidak, sehingga BPBD PPU melakukan distribusi air bersih di beberapa wilayah untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.

Sumber Sari menghadapi dua kali masa puso dalam setahun, yakni dilanda banjir saat musim hujan dan kesulitan menanam pada musim kemarau. Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui BPBD Provinsi merencanakan penyaluran bantuan senilai Rp5 miliar sebagai dukungan untuk masyarakat yang terdampak.

“Kami bersyukur Pemprov Kaltim melalui BPBD Provinsi sudah merencanakan penyaluran bantuan senilai Rp5 miliar,” ungkap Budi Santoso. (ADV/BPBD Kaltim)