Jurnaletam.Jakarta – Suasana penuh ketegangan menghiasi pelantikan Akmal Malik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) yang akhirnya terlaksana setelah tertunda. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, atas nama Presiden RI, meresmikan perpanjangan jabatan tersebut di Ruang Sidang Utama Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Senin (7/10/2024). Pelantikan ini, yang semestinya digelar awal Oktober, mengalami penundaan akibat sejumlah kendala administrasi.
Akmal Malik, usai menerima amanah dari Mendagri, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden dan Mendagri atas kepercayaan yang diberikan. Pelantikan ulang ini, kata Akmal, bukan sekadar formalitas, melainkan penting untuk menghindari kerancuan tafsir terkait statusnya yang sudah berlangsung lama.
“Keterlambatan ini terjadi karena banyaknya tugas mendesak yang dihadapi Mendagri, namun hari ini adalah hari penting, sebuah penegasan bahwa kita terus bergerak maju tanpa keraguan,” jelasnya dengan penuh keyakinan.
Tantangan besar menanti di depan mata. Akmal Malik kini harus mengarahkan fokusnya pada pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim, proyek monumental yang tak hanya melibatkan infrastruktur, tetapi juga pembangunan sosial dan budaya masyarakat setempat. “IKN bukan hanya soal membangun fisik, tapi bagaimana kita membawa masyarakat sekitar ikut maju,” tegasnya dengan semangat.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung pada Februari mendatang menambah berat tanggung jawabnya. Dengan luas wilayah yang mencapai ribuan hektar, isu logistik dan partisipasi pemilih menjadi perhatian serius. “Ini adalah tugas besar. Kaltim memiliki tantangan unik, dan kita harus memastikan semua berjalan lancar tanpa hambatan,” tegasnya.
Ia sadar, perjalanan ke depan penuh dengan liku dan tantangan. Namun dengan semangat dan persiapan matang, ia optimis dapat membawa Kalimantan Timur menuju masa depan yang lebih cerah. “Kita akan melangkah dengan hati-hati, introspeksi, dan memastikan setiap langkah kita tepat sasaran,” pungkasnya.