Dispora Kaltim Gelar Dua Event Olahraga Besar, Fokus pada Inklusivitas dan Budaya Lokal

SAMARINDA.JURNALETAM – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur akan menyelenggarakan dua acara olahraga besar pada Desember 2024 untuk mengakomodasi berbagai kalangan masyarakat, termasuk atlet difabel dan pencinta olahraga tradisional. Dua acara utama yang akan digelar adalah Pekan Olahraga Paralimpik Pelajar (Peprov) dan Festival Olahraga Tradisional, yang diharapkan dapat mendorong perkembangan olahraga di provinsi ini.

Bagus Sugiarta, Kepala Bidang Pemberdayaan Olahraga Dispora Kaltim, menjelaskan bahwa Peprov akan menjadi ajang kompetisi penting bagi atlet difabel pelajar. “Peprov memberi kesempatan kepada atlet disabilitas pelajar untuk berkompetisi, suatu kesempatan yang sebelumnya kurang mendapat perhatian,” ujar Bagus, Jumat (15/11/2024). Acara ini direncanakan akan berlangsung pada minggu kedua bulan Desember di Stadion Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang dipilih karena fasilitasnya yang mendukung acara olahraga skala besar.

Selain Peprov, Dispora Kaltim juga akan mengadakan Festival Olahraga Tradisional yang bertujuan untuk melestarikan olahraga-olahraga lokal yang sudah menjadi bagian dari budaya masyarakat Kalimantan Timur. “Festival ini akan menampilkan berbagai cabang olahraga tradisional seperti panahan, BMX, ontel, break dance, dan lempar pisau,” ungkap Bagus.

Sebagai bagian dari upaya memajukan dunia olahraga di Kaltim, Dispora juga akan menggelar pemilihan duta olahraga bagi atlet berusia 16 hingga 24 tahun dari seluruh Kabupaten dan Kota se-Kaltim. “Pemilihan duta olahraga ini diharapkan dapat menemukan bakat-bakat muda yang akan dibina dan dipersiapkan untuk kompetisi tingkat nasional,” lanjut Bagus.

Melalui rangkaian kegiatan ini, Dispora Kaltim berharap dapat meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama generasi muda, dalam olahraga. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya olahraga untuk gaya hidup sehat dan melestarikan olahraga tradisional sebagai bagian dari kekayaan budaya lokal.