Samarinda.Jurnaletam.com – Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda, Ahmad Vananzda, menyoroti besarnya anggaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ia menilai efisiensi dan evaluasi anggaran menjadi langkah penting agar program ini dapat berjalan optimal tanpa membebani keuangan daerah.
Menurut Ahmad, alokasi dana sebesar Rp15.000 per anak masih tergolong minim, terutama di daerah dengan harga bahan pokok yang tinggi seperti Kalimantan Timur.
“Kalau ditanya apakah Rp15.000 per anak cukup, tentu saja tidak. Namun, saat ini mungkin pemerintah baru mampu mengalokasikan anggaran sebesar itu,” ujarnya saat diwawancarai, Jumat (14/2/2025).
Ahmad menegaskan bahwa MBG masih dalam tahap awal sehingga evaluasi secara berkala diperlukan.
Ia juga menyoroti perbedaan harga bahan pokok di berbagai wilayah yang seharusnya menjadi pertimbangan dalam penyesuaian anggaran.
“Setiap daerah memiliki harga bahan pokok yang berbeda. Jangan jauh-jauh, di Kalimantan Timur saja, harga di Samarinda dan Bontang sudah berbeda. Ini harus diperhitungkan agar program berjalan efektif,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ahmad mengingatkan bahwa kebijakan nasional seperti MBG harus diselaraskan dengan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) agar tidak menghambat pembangunan dan pelayanan publik.
“Program ini penting, tetapi jangan sampai membebani APBD. Pemerintah pusat dan daerah harus berkoordinasi agar pendanaannya tidak mengganggu program lain yang juga krusial bagi masyarakat,” tambahnya.
Sebagai solusi, ia menyarankan pemerintah pusat untuk melakukan kajian menyeluruh terkait kebutuhan anggaran di tiap daerah.
“Evaluasi berkala dan penyesuaian anggaran harus dilakukan agar program ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, bukan justru menimbulkan masalah baru karena keterbatasan dana,” tegasnya.
Dengan adanya perhatian lebih terhadap aspek pendanaan dan evaluasi, diharapkan Program Makan Bergizi Gratis dapat terus berjalan dengan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat tanpa menimbulkan kendala dalam implementasinya.