SAMARINDA – Dalam upaya memperkokoh demokrasi lokal dan memastikan terciptanya rasa aman bagi seluruh warga masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur kembali menggelar kegiatan Penguatan Demokrasi Daerah (PDD) yang keempat. Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Stadium Mini Soccer, Kecamatan Samarinda Ilir ini diinisiasi oleh anggota DPRD Kalimantan Timur, Abdul Giaz, dan berhasil menarik perhatian berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh masyarakat, pemuda, serta perwakilan organisasi lokal.
Mengangkat tema penting “Human Security”, sosialisasi ini menyoroti aspek keamanan manusia sebagai fondasi krusial dalam membangun demokrasi yang inklusif dan berkelanjutan. Abdul Giaz menegaskan bahwa demokrasi bukan sekadar proses pemilihan umum, melainkan sebuah sistem yang menjamin perlindungan hak-hak warga sekaligus menciptakan kondisi aman bagi mereka untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Dalam sambutannya, Abdul Giaz mengungkapkan bahwa keamanan masyarakat menjadi kunci agar demokrasi dapat berjalan dengan baik. “Human security adalah pondasi utama yang memungkinkan demokrasi berfungsi secara efektif. Tanpa adanya rasa aman, hak-hak warga sulit terlindungi dan partisipasi publik pun akan terganggu,” ujar Abdul Giaz di hadapan peserta yang hadir.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yang berkompeten di bidangnya, yakni Budi Kurniawan dan Dondy Abi Ismanto. Kedua narasumber memberikan paparan komprehensif mengenai berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat dalam menjaga rasa aman di tengah kompleksitas sosial dan politik saat ini. Mereka juga mengulas strategi-strategi penguatan keamanan yang dapat diterapkan secara sinergis antara aparat pemerintah dan masyarakat.
Diskusi yang terjadi selama kegiatan berlangsung memperlihatkan tingginya antusiasme peserta, khususnya dalam menggali solusi dan peran masing-masing individu untuk menjaga stabilitas sosial yang menjadi pondasi demokrasi. Abdul Giaz pun menegaskan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga dan memperkuat keamanan.
“Keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat penegak hukum, tetapi hasil dari kerja sama dan kesadaran kolektif seluruh lapisan masyarakat. Kita harus bergandengan tangan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi semua,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Abdul Giaz juga memberikan motivasi khusus kepada generasi muda agar mereka tidak hanya menjadi penonton dalam proses demokrasi, tetapi juga turut aktif berperan sebagai pelopor perubahan dan penjaga ruang demokrasi yang sehat dan terbuka.
“Pemuda adalah aset bangsa dan pelopor perubahan. Mereka harus menjadi garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi rakyat dan menjaga agar demokrasi tetap berjalan dengan baik dan sehat,” pungkasnya.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan semakin banyak masyarakat khususnya generasi muda di Samarinda yang memahami pentingnya keamanan manusia sebagai bagian integral dari demokrasi. Selain itu, momen ini juga menjadi ajang mempererat sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama membangun daerah yang lebih demokratis, aman, dan berdaya saing.
Dengan kesadaran dan partisipasi aktif semua pihak, penguatan demokrasi di Kalimantan Timur khususnya di Samarinda dapat terus maju dan memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat luas.