JURNALETAM.KUTAI TIMUR – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Agusriansyah Ridwan, kembali mendesak pemerintah agar tidak lagi menunda pemenuhan infrastruktur dasar di wilayah Sangkulirang Seberang, Kabupaten Kutai Timur.
Menurutnya, desa-desa seperti Mandu Dalam, Mandu Pantai Lestari, Saka, hingga Sandaran telah terlalu lama berada dalam keterisolasian layanan publik, terutama listrik dan akses jalan.
Agusriansyah mengingatkan bahwa janji pemenuhan infrastruktur di kawasan tersebut sudah disampaikan sejak masa kampanye oleh berbagai tokoh, termasuk gubernur dan anggota DPR RI. Namun hingga kini, kondisi di lapangan belum menunjukkan perubahan signifikan.
“Saat mencalonkan diri, Pak Gubernur menyatakan kawasan ini akan jadi prioritas. Tapi kenyataannya, warga masih hidup dalam keterbatasan,” Tegasnya. Selasa (20/5/2025).
Lebih lanjut, Agusriansyah menyebutkan telah ada survei lapangan awal yang melibatkan Bagian SDA Kutai Timur, PLN, dan perusahaan daerah. Namun menurutnya, langkah tersebut belum cukup tanpa dorongan kuat dari pemerintah provinsi agar Kementerian ESDM segera mengalokasikan anggaran untuk wilayah itu.
“Ini belum cukup. Perlu tekanan nyata dari provinsi ke pusat agar segera ditindaklanjuti,” Ucapnya.
Selain masalah listrik, Agusriansyah juga menyoroti buruknya kondisi jalan yang membatasi aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Ia menyebut wilayah Sangkulirang Seberang bukan daerah terpencil, namun tetap tertinggal karena akses yang buruk.
“Akses jalan di sana masih sangat memprihatinkan. Ini jelas memperlebar kesenjangan antarwilayah,” Ujarnya.
Untuk itu, politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menegaskan bahwa desakannya bukan sekadar membela konstituen, tetapi sebagai pengingat atas kegagalan sistemik dalam mewujudkan pemerataan pembangunan.
“Jangan tunggu suara rakyat jadi jeritan,” Pungkasnya.