Kehadiran Perempuan di Pemerintahan Kaltim Meningkat, Tapi Keterwakilan di DPRD Malah Menurun

JURNALETAM.SAMARINDA — Di tengah semakin banyaknya perempuan yang menempati posisi strategis di pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), namun realitas di gedung DPRD justru menunjukkan tren penurunan jumlah legislator perempuan.

Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Kaltim Damayanti, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi tersebut. Menurutnya, semangat kesetaraan gender yang nyata di ranah eksekutif belum sepenuhnya terwujud di legislatif.

“Kalau kita lihat posisi perempuan di Pemprov Kaltim saat ini, luar biasa. Banyak posisi penting dipegang oleh perempuan,” ujarnya di Gedung E DPRD Kaltim, Kamis (22/5/2025).

Lebih lanjut, Damayanti menyebutkan sejumlah nama perempuan yang berperan vital, seperti Sekretaris DPRD Kaltim Nurhayati Usman, Sekretaris Daerah Provinsi Sri Wahyuni, serta pimpinan rumah sakit daerah dr. Indah Puspitasari dan drg. Shanty Sintessa Wulaningrum.

“Bu Sri Wahyuni sebagai Sekdaprov adalah jabatan tertinggi birokrasi provinsi, menunjukkan perempuan bisa dipercaya dan memimpin,” Jelasnya.

Namun di parlemen, keterwakilan perempuan justru menurun. Pada periode 2019-2024, terdapat delapan legislator perempuan, kini jumlahnya menyusut menjadi tujuh. Khusus di Dapil Balikpapan, jumlah legislator perempuan turun dari dua menjadi satu.

“Suara perempuan di legislatif jadi kurang gaung. Padahal isu-isu seperti kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial sangat membutuhkan perspektif perempuan,” Ucap Damayanti.

Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berharap para legislator perempuan dapat saling menguatkan dan terus mengembangkan kapasitasnya, sekaligus mengajak perempuan lain untuk terjun ke dunia politik.

“Jumlah bukan segalanya, tapi semakin banyak perempuan di parlemen, semakin kuat pula keberpihakan pada isu yang menyangkut separuh populasi bangsa,” Pungkasnya.