Lonjakan Kasus Rabies di Kaltim, Komisi IV DPRD Kaltim Desak Pemerintah Bertindak Proaktif

JURNALETAM.SAMARINDA – Lonjakan kasus gigitan hewan penular rabies di Kalimantan Timur (Kaltim) memicu keprihatinan serius dari komisi IV DPRD Kaltim Hingga April 2025.

Tercatat 1.334 kasus gigitan, dengan 391 kasus baru hanya dalam empat bulan pertama tahun ini. Ia menilai kondisi ini sebagai alarm serius yang tidak boleh diabaikan.

“Kasus rabies ini bukan sekadar soal gigitan hewan. Ini soal nyawa manusia. Data kasus yang terus naik adalah alarm serius bagi kita semua,” Ungkap wakil ketua komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra. Jum’at (23/5/2025).

Lebih lanjut, Andi Satya menekankan bahwa rabies merupakan penyakit mematikan yang hampir selalu fatal jika tidak ditangani sejak dini. Ia menyoroti masih rendahnya kesadaran masyarakat mengenai bahaya rabies dan cara penularannya, yang tak hanya melalui anjing.

“Kita harus ubah persepsi. Rabies bukan hanya dari anjing. Banyak masyarakat belum tahu bahwa kucing, kera, bahkan kelelawar bisa jadi pembawa virus rabies,” jelasnya.

Untuk itu, politisi dari partai Golkar tersebut mendorong pemerintah, khususnya Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan, untuk memperkuat program vaksinasi hewan peliharaan serta edukasi masyarakat secara masif.

“Jangan tunggu ada korban jiwa baru bergerak. Rabies bisa dicegah. Edukasi, vaksinasi, dan penanganan cepat adalah kuncinya. Kita sudah punya semua instrumennya, tinggal kemauan dan koordinasi,” pungkasnya.