Jurnaletam.com – Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menyatakan komitmennya untuk menelusuri secara mendalam penyebab meningkatnya kasus Tuberkulosis (TBC) di wilayah tersebut. Langkah ini diambil menyusul kekhawatiran publik terhadap lonjakan jumlah penderita yang kian menjadi perhatian.
“Kami baru saja menerima data terbaru terkait kasus TBC di Samarinda, dan memang ada tren peningkatan. Oleh karena itu, Komisi III akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui sumber penyebarannya,” ujarnya saat ditemui di Gedung DPRD Samarinda, Jumat (23/5/2025).
Berdasarkan informasi yang beredar, Samarinda termasuk dalam daftar daerah dengan jumlah penderita TBC tertinggi di Kalimantan Timur. Situasi ini dinilai memerlukan respons serius dari berbagai pihak.
Novan menjelaskan bahwa pemetaan terhadap sebaran penderita menjadi langkah awal yang penting. Ia menyebut, perlu dilakukan pendataan dan analisis faktor penyebab, apakah berasal dari gaya hidup, lingkungan, atau faktor musiman.
“Kita perlu memahami latar belakang penyebarannya secara lebih mendalam. Tanpa data yang akurat, akan sulit menekan laju penularannya,” tegasnya.
Meski demikian, ia mengakui bahwa hingga saat ini belum ada tindakan konkret yang diambil secara bersama antara legislatif dan eksekutif untuk menanggulangi TBC secara sistematis.
“Memang belum ada kebijakan yang benar-benar dieksekusi. Namun, kami sedang menjajaki langkah-langkah antisipatif bersama Dinas Kesehatan,” jelas Novan.
Ia menambahkan, pihaknya akan segera menggelar pertemuan bersama Dinas Kesehatan Kota Samarinda guna merancang langkah-langkah strategis dan aplikatif dalam menangani persoalan ini.
“Dalam waktu dekat, kami akan duduk bersama pihak Dinkes untuk merumuskan pendekatan yang tepat dan bisa segera diterapkan,” tutupnya.