DPRD Samarinda Apresiasi Laju Pembangunan, Ingatkan Risiko Lingkungan

Jurnaletam.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda memberikan apresiasi terhadap percepatan pembangunan kota yang dinilai mengalami kemajuan signifikan di bawah kepemimpinan Wali Kota Andi Harun.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Arif Kurniawan, menyebut angka pertumbuhan ekonomi kota yang mencapai 8,64 persen sebagai bukti nyata keberhasilan kinerja pemerintah, bahkan melampaui rata-rata nasional.

“Program seperti Teras Samarinda, revitalisasi Pasar Pagi, pembenahan GOR Segiri, serta perbaikan saluran drainase menunjukkan komitmen kuat pemerintah kota,” ujar Arif saat ditemui, Rabu (21/5/2025).

Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, DPRD memberikan dukungan penuh terhadap visi dan misi kepala daerah dalam mempercepat pembangunan yang berdampak langsung bagi masyarakat.

“Kami melihat perkembangan ini sebagai langkah positif. Tentu kami mendukung sepenuhnya, karena pembangunan ini nyata dan dirasakan manfaatnya,” ujarnya.

Meski demikian, Arif mengingatkan agar percepatan pembangunan tidak melupakan aspek keberlanjutan lingkungan. Ia menilai kemajuan fisik kota harus sejalan dengan prinsip keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat.

“Kami ingin Samarinda tidak hanya tumbuh secara fisik, tapi juga tetap aman untuk ditinggali. Maka aspek keberlanjutan dan keselamatan harus jadi perhatian utama,” tegasnya.

Arif juga menyoroti meningkatnya frekuensi bencana alam seperti banjir dan longsor, bahkan saat curah hujan tergolong ringan. Fenomena ini menurutnya harus menjadi alarm bagi seluruh pemangku kepentingan agar lebih waspada.

“Sekarang hujan sebentar saja sudah banjir, dan longsor bisa terjadi sewaktu-waktu. Ini pertanda ada yang harus dibenahi secara menyeluruh, bukan sekadar tambal sulam,” tambahnya.

Ia secara khusus mengkritik praktik pengupasan lahan yang menurutnya kian tak terkendali dan menjadi salah satu penyebab utama kerusakan lingkungan. Arif mendorong pemerintah untuk lebih tegas dan selektif dalam menyetujui proyek-proyek pembangunan.

“Pengupasan lahan tanpa kontrol yang jelas memperparah risiko bencana. Ini harus segera ditangani agar pembangunan tidak justru membawa bencana di masa depan,” ujarnya.

Arif menutup dengan pesan bahwa pembangunan yang dilakukan saat ini harus menjadi warisan yang membanggakan bagi generasi mendatang—bukan justru mewariskan persoalan lingkungan yang sulit diselesaikan.