Andi Satya Sebut Kaltim Masih Kekurangan Banyak Tenaga Medis

SAMARINDA. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra, mengungkapkan kekhawatiran serius terkait minimnya tenaga kesehatan di Benua Etam. Saat ini, dari kebutuhan sekitar 4.000 tenaga medis, baru sekitar separuh yang tersedia.
Menurut Andi, rasio ideal seorang dokter melayani seribu pasien belum tercapai di banyak wilayah, terutama di pelosok yang sulit dijangkau.

Kondisi ini dinilai menjadi tantangan besar dalam pemerataan pelayanan kesehatan di Kaltim.
“Kondisi ketimpangan ini tidak bisa dibiarkan. Pemerataan layanan kesehatan adalah hak semua warga, termasuk di daerah terpencil,” tegas Andi, Senin (30/6/2025).

Sebagai langkah cepat, ia mendorong pemanfaatan teknologi digital seperti layanan telemedicine.

Menurutnya, dengan semakin meratanya akses internet, konsultasi medis jarak jauh bisa menjadi solusi alternatif bagi daerah-daerah yang kekurangan tenaga medis.

“Telemedicine bisa menjadi jembatan untuk pemeriksaan awal, terutama di wilayah yang sulit dijangkau dokter,” katanya.

Selain itu, Andi mengusulkan kerja sama lintas sektor, termasuk dengan universitas dari luar Kaltim, untuk mendistribusikan tenaga medis ke wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Dirinya percaya kolaborasi semacam ini dapat memperkuat pelayanan kesehatan dasar di daerah. Untuk solusi jangka panjang, Andi menyarankan pemerintah daerah menyediakan beasiswa bagi putra-putri daerah yang ingin menempuh pendidikan di bidang kesehatan, khususnya kedokteran. Beasiswa tersebut disertai ikatan dinas agar para lulusan kembali dan mengabdi di kampung halaman. (RIZ)