Anggota DPRD Kaltim Minta Peringatan Hari Lingkungan Hidup Harus Bermakna

SAMARINDA. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025 , menjadi momentum penting untuk mengingatkan semua pihak soal tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan. Acara tersebut dihadiri Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud dan turut dihadiri oleh Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Sarkowi V Zahry.

Dalam pernyataannya, Sarkowi menegaskan bahwa peringatan lingkungan hidup jangan berhenti sebagai ajang simbolik. Ia mendorong agar peringatan tahunan ini ditindaklanjuti dengan aksi konkret yang membangun kesadaran kolektif.

“Peringatan seperti ini seharusnya tidak hanya menjadi kewajiban seremonial. Kita harus menjiwainya sebagai semangat untuk lebih peduli dan menjaga lingkungan hidup,” ucap politisi Golkar tersebut.

Sarkowi juga mengkritisi kondisi pengelolaan limbah oleh sejumlah perusahaan yang masih jauh dari harapan. Ia menyebut bahwa beberapa perusahaan di Kaltim kembali mendapat rapor merah karena buruknya pengelolaan lingkungan mereka.

“Kami di DPRD mencatat sejumlah perusahaan telah berulang kali mendapat penilaian buruk. Ini bukan sekadar catatan administratif, tapi masalah serius yang mengancam ekosistem dan kesehatan masyarakat,” tegasnya.

Ia mendorong Pemprov Kaltim agar lebih tegas dalam pengawasan. Menurutnya, jika tren negatif terus berulang, pencabutan izin operasional bisa menjadi langkah terakhir yang harus ditempuh.

“Walaupun ada kewenangan pusat, DPRD tetap bisa memberi rekomendasi agar izin dicabut bila pelanggaran terus terjadi. Jangan sampai kesabaran birokrasi dimanfaatkan untuk terus mencemari lingkungan,” tegas Sarkowi.

Ia menambahkan, sanksi tegas dan mekanisme penegakan hukum yang transparan akan memberi efek jera sekaligus menjadi contoh bagi pelaku usaha lainnya agar patuh terhadap regulasi lingkungan.

Menutup pernyataannya, Sarkowi berharap peringatan Hari Lingkungan Hidup kali ini dapat menjadi tonggak perubahan dalam pola pikir dan aksi seluruh pemangku kepentingan. “Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat harus bergerak dalam satu irama,” pungkasnya. (adv)