SAMARINDA. Kalimantan Timur (Kaltim) bersiap menanggung beban sebagai penggerak ekonomi baru nasional. Di tengah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), peran Bumi Etam sebagai Superhub Ekonomi Nusantara kian didekatkan pada kenyataan. Tapi satu hal masih jadi pekerjaan rumah besar, yakni terkait kesiapan sumber daya manusia lokal.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, menyebut bahwa tanpa SDM yang unggul dan adaptif, narasi besar tentang Kaltim sebagai episentrum ekonomi masa depan akan berakhir sebagai ambisi kosong.
“Yang pertama, sesuai visi dalam RPJMD, peningkatan kualitas SDM adalah kunci utama. Dan itu harus dimulai sekarang, sebelum RKPD 2026 dibahas,” kata politisi Golkar dari Dapil VI (Berau, Kutim, Bontang) itu, Selasa (3/6/2025).
Ia menyoroti pentingnya arah pembangunan SDM yang terencana sejak dini. Refocusing anggaran tahun 2025 yang mengakomodasi pendidikan gratis untuk pelajar SMA dan mahasiswa, menurutnya, sudah berada di jalur yang benar. Tapi itu baru permulaan.
“Program Gratispol ini penting. Tapi kita juga harus memastikan pendidikan kita selaras dengan kebutuhan sektor prioritas di masa depan,” tegasnya.
Syarifatul menyebut beberapa sektor yang perlu mendapat perhatian khusus seperti pertanian berkelanjutan, teknologi bersih, farmasi, dan energi rendah karbon. Sektor-sektor ini, katanya, bukan hanya selaras dengan arah pembangunan nasional, tapi juga membuka peluang kerja bagi anak-anak daerah jika disiapkan sejak sekarang.
Ia mengingatkan, geliat pembangunan fisik yang saat ini mendominasi pemberitaan, dari jalan hingga konektivitas antardaerah, harus ditopang dengan strategi pembangunan manusia yang tak kalah serius.
“Kalau tidak dibarengi dengan peningkatan kapasitas SDM, kita hanya akan jadi penonton di tanah sendiri,” ucapnya.
Menurut Syarifatul, kunci keberhasilan ada pada kolaborasi lintas sektor dan konsistensi kebijakan. Tanpa keduanya, kata dia, SDM lokal hanya akan terpinggirkan dalam orkestrasi megaproyek bernama IKN.
“Ini bukan soal infrastruktur saja. Tapi bagaimana semua sektor berjalan sinkron untuk menciptakan ekosistem SDM yang tangguh dan siap bersaing,” pungkasnya. (adv)