PLTA Mahulu Diproyeksikan Jadi Motor Energi Terbarukan di Kawasan Perbatasan

SAMARINDA. Upaya mendorong pemerataan pembangunan di wilayah terluar Kalimantan Timur memasuki babak baru melalui rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 300 Mega Watt (MW) di Mahakam Ulu.

Proyek ini diyakini akan menjadi tonggak penting dalam transisi energi sekaligus mengangkat daya saing kawasan perbatasan.

Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ekti Imanuel, menyambut rencana tersebut dengan antusias. Ia menyebut, selama bertahun-tahun masyarakat Mahulu hidup dalam keterbatasan pasokan listrik yang berdampak besar terhadap sektor sosial dan ekonomi.

“Listrik bukan hanya soal kebutuhan teknis. Ia adalah fondasi kemajuan, apalagi bagi wilayah-wilayah yang selama ini terpinggirkan seperti Mahulu,” ujar Ekti, legislator asal Mahulu dan Kutai Barat, Selasa (8/7/2025)

Proyek ini diinisiasi oleh PT Handa Energi Investasi Indonesia bersama PT Tujuan Mulia Makmur. Nilai investasi yang ditaksir mencapai Rp2 hingga Rp3 triliun menunjukkan komitmen serius pihak swasta untuk menggarap potensi besar energi air di kawasan tersebut.

Selain meningkatkan pasokan listrik, proyek ini juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja, menggerakkan perekonomian lokal, dan memperkuat konektivitas antarwilayah.

Dalam presentasi yang telah disampaikan kepada Wakil Gubernur Kalimantan Timur, rencana pembangunan PLTA ini mendapat respons positif.

Pemerintah Provinsi disebut siap memberi dukungan, termasuk kemudahan dalam proses perizinan melalui Dinas Penanaman Modal dan PTSP.

“Potensi sungai di Mahulu sangat besar, dan jika dimanfaatkan secara tepat, dapat menjadi sumber energi bersih jangka panjang,” ungkap Ekti. (adv)