SAMARINDA. Di tengah geliat pembangunan Kalimantan Timur sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), kondisi penerangan jalan di Kota Samarinda justru mencerminkan realitas yang kontras. Ketika malam tiba, sejumlah ruas jalan vital berubah menjadi kawasan rawan karena minimnya lampu penerangan.
Fenomena ini menuai keprihatinan dari Sugiyono, anggota Komisi III DPRD Kaltim. Ia menilai, kegelapan yang menyelimuti jalan-jalan utama di kota ini bukan sekadar soal teknis infrastruktur, melainkan cermin dari ketimpangan perhatian terhadap kebutuhan dasar masyarakat.
“Ini bukan hanya soal lampu yang tidak terpasang. Ini soal rasa aman yang terampas,” tegasnya, Kamis (10/7/2025).
Menurutnya, penerangan jalan memiliki peran strategis yang kerap diremehkan. Selain mendukung keamanan, pencahayaan yang memadai juga berpengaruh besar terhadap kenyamanan, mobilitas malam hari, dan geliat ekonomi warga.
Ia mencontohkan dua jalur yang kerap dipadati kendaraan namun gelap gulita saat malam, yakni Jalan DI Panjaitan dan Jalan Pangeran Antasari.
Kedua lokasi tersebut, yang memiliki peran penting dalam pergerakan lalu lintas kota, justru masih terabaikan dari aspek penerangan.
“Ini tidak bisa dibiarkan. Samarinda adalah wajah dari Kalimantan Timur, bagaimana kita bisa bicara soal IKN jika infrastruktur dasar saja belum beres?” tambahnya.
Kondisi ini dinilai mencerminkan ketimpangan pembangunan yang belum menyentuh kawasan padat penduduk dan pinggiran kota.
Ia menyoroti bahwa pendekatan pembangunan yang hanya terpusat di area tertentu justru meninggalkan sebagian besar warga dalam bayang-bayang kegelapan dan ketidaknyamanan.
Sugiyono pun mendorong agar pemerintah provinsi dan DPRD memperkuat sinergi dalam merancang prioritas anggaran.
Ia berharap persoalan penerangan jalan dapat segera masuk dalam program percepatan pembangunan daerah, bukan sekadar pelengkap estetika kota, melainkan sebagai hak dasar yang tak boleh diabaikan.
“Penerangan jalan adalah simbol kehadiran negara. Warga berhak merasa aman ketika melintasi jalanan kota mereka sendiri,” tutupnya. (adv)