SAMARINDA. Di balik prestasi gemilang yang terus ditorehkan oleh atlet taekwondo Samarinda, muncul kekhawatiran serius terkait kondisi dan pengelolaan fasilitas latihan yang dinilai masih belum mendapatkan perhatian memadai dari pemerintah daerah.
Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, Ketua Taekwondo Indonesia (TI) Kota Samarinda yang juga duduk sebagai anggota DPRD Kaltim, menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menjamin ketersediaan dan kelayakan infrastruktur olahraga khususnya dojang sebagai pusat latihan utama para atlet.
Menurut Afif, prestasi bukan hanya soal latihan keras dan talenta individu, tetapi sangat bergantung pada lingkungan dan fasilitas yang menunjang.
Ia menyebutkan bahwa pembiaran terhadap kondisi dojang yang tidak terawat dapat berdampak langsung terhadap penurunan kualitas pembinaan atlet.
“Sering kali kita bicara soal hasil, tapi lupa menengok bagaimana prosesnya dibangun. Tanpa fasilitas yang memadai dan terawat, mustahil mencetak atlet berprestasi secara konsisten,” ujarnya tegas, Jum’at (11/7/2025).
Fasilitas latihan taekwondo di Samarinda memang telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir, namun Afif menilai aspek pemeliharaan dan perhatian terhadap keberlanjutannya belum maksimal.
Ia menekankan bahwa tanggung jawab tersebut tak hanya berada di pundak komunitas olahraga, tetapi juga pemerintah, terutama UPTD Dispora sebagai pemangku sarana olahraga daerah.
Menariknya, Afif juga menggarisbawahi bahwa cabang olahraga taekwondo memiliki efisiensi tinggi dalam kontribusi medali bagi daerah. Hal ini, menurutnya, seharusnya menjadi pertimbangan strategis dalam alokasi anggaran dan perhatian dari pemerintah.
“Satu atlet bisa menyumbangkan satu medali emas. Bandingkan dengan cabang beregu yang melibatkan belasan pemain untuk satu medali,” jelasnya.
Di sisi lain, Afif memastikan roda pembinaan di tubuh TI Samarinda tetap berjalan stabil. Namun ia mengingatkan, semangat dari internal organisasi tidak akan cukup jika tidak ditopang oleh kebijakan dan dukungan nyata dari pemerintah.
Ia juga tengah mencermati dinamika pemilihan Ketua TI Kaltim yang baru, yang dianggapnya sebagai momen penting untuk menentukan arah kebijakan olahraga taekwondo di tingkat provinsi ke depan.
“Kita tidak bisa terus mengandalkan semangat individu. Dukungan sistematis termasuk pemeliharaan fasilitas adalah kunci menjaga tradisi emas taekwondo Kaltim,” tutupnya.